Langsung ke konten utama

Metode Pengembangan Sistem (waterfall) (3)

Metode pengembangan sistem metode SDLC(Sistem Development Life Cycle) atau sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall).Metode waterfall pertama kali diperkenalkan oleh Windows W. Royce pada tahun 1970. Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya (Kristanto, 2004).




                                                Gambar  Tahapan Model Waterfall
1.        Pengertian Analisis Sistem
Analisis system adalah penguraian dari suatu system yang utuh kedalam kegiatan-kegiatan komponennya, dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses analisis adalah:
a)   Identifikasi Masalah
Mengenal masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan     dalam analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang harus dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap analisis sitem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis adalah mengidentifikasian terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.
Mengindentifikasi masalah dimulai dengan mengkaji subjek permasalahan.yang ada. Adapun permasalahan yang ada di Toko Madya Komputer Purwokerto adalah Toko Madya Komputer Purwokerto masih mempunyai kendala dalam hal promosi atau pemasaran dimana ruang lingkup pemasaranya masih terbatas. Masalah ini disebabkan karena promosi yang dilakukan masih menggunakan media promosi konvensional seperti brosur dan koran, sehingga belum menunjukan hal yang optimal.
Dari permasalahan yang terjadi penulis mengidentifikasi penyebab terjadi masalah yaitu belum ada suatu media website yang dapat memberikan informasi tentang produk atau barang yang dijual di Toko Madya Komputer Purwokerto yang bersifat global yang bisa diakses oleh penggunanya dari seluruh wilayah baik dalam maupun luar, yaitu situs web.
b)   Analisis PIECES
Untuk menentukan suatu sistem itu layak atau tidak maka diperlukan analisis yang terdiri dari enam aspek yang biasa dikenal dengan analisis PIECES, yaitu kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economic), pengendalian (control), efisiensi (efficiency), pelayanan (service).
1)        Kinerja (performance)
Kinerja adalah prilaku di setiap kegiatan atau aktifitas di dalam sistem. Analisis kinerja dimaksudkan untuk mendatangkan peningkatan terhadap kinerja (hasil kinerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.
Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time:
-       Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan  suatu saat tertentu.
-       Resonse time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
2.        Informasi (information)  
Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
3.        Ekonomis (economy)
Sistem ini nantinya akan memiliki nilai ekonomi dalam proses penyusunan keuangan sehingga dapat memberikan manfaat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan dan meminimalisir dana yang dibutuhkan.
4.         Pengendalian (control)
Kontrol terhadap informasi lebih mudah karena publikasi yang dilakukan lewat website dikelola oleh bagian administrator, sehingga kesalahan informasi langsung dapat diperbaiki.
5.         Efisien (effiency)
Sumber daya manusia yang dipakai lebih sedikit, karena marketing hanya memerlukan beberapa orang saja.
c)    Analisis Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan apakah proyek pengembangan sistem layak dipakai atau tidak.
Ada Lima macam kelayakan yang dapat dipertimbangkan, yaitu:
a.       Analisis Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis, yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak dan instansi untuk melaksanakan proses yang diperlukan.
Perangkat keras  yang digunakan untuk membangun sistem yaitu satu unit komputer yang terdiri dari : Intel Core 2 duo 1,5 Ghz, Memory Ram 2 GB Visipro, VGA intel 386 MB, HardDisk 120 GB, DVD-RW, Keyboard/Mouse.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sebuah sistem berbasis web, yaitu Windows Vista Ultimate , Macromedia Dreamweaver 8, Adobe photoshopCS 3, PHP, Xampp.
Dalam tahap implementasi sudah tersedia tenaga ahli yang dapat mengoperasikan sistem ini.
b.      Analisis Kelayakan Operasi
Kelayakan operasi, yaitu menganalisis apakah sistem dapat diimplementasikan. Dalam hal ini sumber daya manusia yang dapat akan mengoperasikan.
Secara sumber daya manusia Madya sudah berkembang pada bidang teknologi sehingga dalam mengimplementasikan sistem pemakai dapat mengoperasikan. Penyediaan informasi berbasis web dikembangkan dengan semestinya untuk dapat menyediakan informasi yang berkualitas kepada masyarakat.
c.       Analisis Kelayakan Hukum
Kelayakan hukum, yaitu penerapan sistem yang baru tidak menimbulkan masalah karena menyimpang secara hukum.
d.      Analisis Kelayakan Jadwal
Kelayakan jadwal digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan sistem dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan.
e.       Analisis Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi, yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan dan potensi pengembalian secara ekonomi dari pembangunan sistem itu.
Secara ekonomi menggunakan sistem baru akan mengalami peningkatan penjualan jasa, pengurangan biaya cetak brosur, peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Manfaat yang diperoleh lebih banyak. Sehingga dapat dikatakan layak secara ekonomi. Dapat dilihat pada perhitungan biaya dan manfaat.
Analisis kelayakan ekonomi meliputi:
1)        Komponen-komponen biaya
a)    Biaya Pengadaan
Yaitu semua biaya yang terjadi sehubungan dengan memperoleh perangkat keras, yang termasuk biaya pengadaan adalah biaya pembelian perangkat keras, instalasi perangkat keras.
b)   Biaya persiapan operasi
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan biaya untuk membuat sistem siap untuk dioperasikan. Biaya operasi ini antara lain biaya pembelian perangkat lunak sistem yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan operasi.
d)   Biaya proyek
Yaitu biaya untuk mengembangkan sistem termasuk penerapannya. Misalnya biaya konversi sistem, dan biaya pelatihan personil.
e)    Biaya operasi dan biaya perawatan
Biaya operasi yaitu biaya yang dikeluarkan selama sistem beroperasi. Biaya perawatan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasi. Misalnya biaya overhead, dan biaya  perawatan sistem.
2)        Komponen-komponen manfaat
Adapun metode-metode yang digunakan untuk melakukan analisis manfaat adalah sebagai berikut :
a)     Metode Periode Pengembalian (Payback Periode)
Metode ini di pakai untuk menghitung berapa lama pengembalian modal (investasi), karena itu satuan hasilnya bukan presentase tetapi satuan waktu. Jika Payback periode lebih pendek dari yang diperkirakan maka proyek tersebut menguntungkan sedangkan apabila lebih lama maka proyek tersebut tidak layak atau rugi.
Rumusan metode periode pengembalian (Payback Periode)
Payback Periode =  Investasi    × 12
                                                                                                 Procced
b)   Metode Pengembalian Investasi (Return Of Investment)
Metode ini digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan  biaya dikeluarkan. Adapun penulisan rumus dari perhitungan (ROI) ini adalah sebagai berikut:
ROI      =   Total manfaat – Total biaya    ×  100 %                
                          Total biaya
c)    Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Metode ini dipakai untuk menghitung selisih antara penerimaan dan pengeluaran per tahun. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi prooced atau arus dari uangnya.
Rumus:
NPV = - Nilai Proyek + Proceed I + Proceed II + Proceed n
                                                                             (1 + i)1        (1 + i)2         (1 + i)n
Keterangan :
NPV  = Net Present Value
I        = Tingkat Bunga Diskonto diperhitungkan, I = 10 %
                      (Sumber : Bank Indonesia)
N       = Umur Pendek Investasi
Suatu NPV dinyatakan layak diterima apabila bernilai positif atau lebih dari 0.
2.    Desain Sistem (Design)
Desain Sistem adalah persiapan rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, menyangkut di dalamnya konfigurasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
a.    Desain Model
Desain Model yang digunakan adalah model logika yang mana model logika lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi sistem informasi secara logika akan bekerja. Logika model digambarkan dengan Data Flow Diagram.
b.    Desain Database
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.
Desain database dilakukan dengan cara mengidentifikasi file-file yang diperlukan oleh sistem informasi dengan melihat desain model yang telah digambarkan dalam bentuk DFD atau DAD yang ditentukan melalui teknik normalisasi. Selanjutnya menentukan parameter dari file database seperti: tipe file, organisasi file, akses file dan field kunci dari file.
c.    Desain Tabel dan Relasi Antartabel
Di dalam database memiliki tabel-tabel yang berfungsi untuk menyimpan record, sedangkan relasi antartabel merupakan hubungan antartabel yang ditandai dengan adanya foreign key. Desain tabel dan relasi antartabel dilakukan setelah tahapan normalisasi.
d.    Desain Antarmuka ( User Interface)
  Desain web adalah tahap yang harus dilakukan sebelum mulai membuat website atau situs web. Konsep rancangan dalam mendesain halaman web adalah tampilan pada halaman browser yang akan diakses oleh pengguna.
e.    Desain Output
Output adalah keluaran yang dihasilkan oleh sistem informasi baik berupa media keras seperti kertas atau hasil di media lunak seperti tampilan dilayar.
f.     Desain Input
Desain input ditentukan  dari DFD atau DAD sistem baru yang telah dibuat, selanjutnya ditentukan parameternya, seperti: bentuk dari input, dokumen dasar atau bentuk isian di dialog layar.
g.    Desain Kontrol
Desain kontrol bertujuan untuk mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan untuk melindungi sistem informasi dari hal-hal yang merugikan.
Pengendalian dalam sistem informasi yang dilakukan adalah pengendalian aplikasi, yaitu pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan data berlangsung yang meliputi pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran.
h.    Desai Teknologi     
Desain teknologi yang diterapkan pada pembuatan web Toko Madya Komputer Purwokerto adalah menggunakan desain teknologi E-commerce.
3.    Penulisan Program atau Pengkodean (Coding)
 Menerjemahkan hasil proses perancangan menjadi sebuah bentuk program komputer yang dimengerti oleh mesin komputer.
4.        Ujicoba Program (Testing)
Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA(Software Quality Assurance) dan mempresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean. Ujicoba mempresentasikan ketidak normalan yang terjadi pada pengembangan software. Selama definisi awal dan fase pembangunan, pengembangan berusaha untuk membangun software dari konsep yang abstrak sampai dengan implementasi yang memungkinkan.
5.        Implementasi Sistem (implementasi)
Tahap implementasi adalah tahap dimana semua elemen dan aktivitas sistem disatukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.     Menyiapkan Fasilitas Fisik
Fasilitas-fasilitas fisik yang disiapkan antara lain komputer dan peripheralnya, termasuk keamanan fisik untuk menjaga berlangsungnya peralatan dalam jangka waktu yang lama.
b.        Menyiapkan Pemakai
Pemakai disiapkan dengan terlebih dahulu yaitu dengan memberikan pelatihan secara prosedural maupun tutorial mengenai sistem informasi sesuai fungsi tugasnya. Tujuannya adalah agar para pemakai mengerti dan mengusai operasi sistem dan cara kerja sistem serta apa saja yang diperoleh dari sistem.
c.    Melakukan Simulasi
Kegiatan simulasi berupa pengujian sistem secara nyata yang melibatkan personil yang sesungguhnya.
6.        Pemeliharaan Sistem (Maintenance)
Ada 3 alasan perlunya pemeliharaan sistem, yaitu:
a.       Untuk membenarkan kesalahan atau kelemahan sistem yang tidak terdeteksi pada saat pengujian.
b.      Untuk membuat sistem up to date

c.       Untuk meningkatkan kemampuan sistem

sumber : http://mbahsecond.blogspot.co.id/2013/10/metodologi-pengembangan-waterfall.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pengembangan Sistem (prototype) (3)

Dalam pembuatan software, dikenal beberapa metode untuk membuat software yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan user yang memerlukan software tersebut. Sebelum memasuki lebih mendalam mengenai pembuatan software menggunakan metode prototype, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan prototype itu sendiri. Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan yang dimana model tersebut harus representative dari produk akhirnya. Setelah mengetahui arti prototype mungkin masih menganjal dibenak kita bagaimana sih software itu terbentuk menggunakan metode prototype? Apakah model prototype lebih bagus digunakan daripada model lain? Apakah resiko-resiko dari penggunaan model tersebut? Dan mungkin masih banyak pertanyaan lain yang akan muncul. Oleh sebab itu, pada postingan kali ini saya sendiri akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pembuatan software dengan menggunakan metode prototype tersebut. Model P

Metode Pengembangan Sistem (prototype) (1)

1.      Pengertian Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototipe (prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya   (Mulyanto, 2009) . Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena menyederhanakan dan mempercepat desain sistem (O'Brien, 2005) . Sebagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model (prototipe). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus menerus sampai ses